Give Up!!!


            Ini seperti perasaan yang teramat sulit dijelaskan. Setelah semua kegiatan sekolah sudah benar-benar berakhir, semuanya terasa tidak memiliki tujuan yang jelas. Tidak ada target yang harus dikejar. Tidak ada lagi kesibukan yang kerap kali menyiksa roh ini. Seakan semua sudah pergi dalam sekejap. Kemudian ada gunjang-gunjing tentang intensive yang akan dilaksanakan seminggu setelah UN. Dengan cueknya aku mengatakan ’ah gak masalah, kecil itu’. Tapi kian lama dijalani, ini semakin menyiksa diri.  Aku merasa otakku tidak sanggup menerima pelajaran yang terlalu sulit itu. Hah? Seperti ingin menyerah. Aku benar-benar nggak pernah serius ngikutin sistem pembelajaran itu. Kalo nggak demi ibu, sama bapak udah cabut aja aku tiap hari. Yang ada diotakku, cuman uang, travelling, melukis, kamera, dan nulis. Cuman itu yang aku benar-benar minati. Dengan segudang pelajaran yang sama sekali gak ngeh itu, mimpiku tetap tinggi. Tanpa pelajaran eksakta apa mungkin bisa? Memikirkan, diri sendiri yang mulai give up itu lebih membuat strees dari pada ikut intensive. Yah, untuk sebulan ini tahankan dulu ajalah. Mungkin setelah intensive, buat pelarian kegiatan yang benar-benar kusuka seperti masak, atau melukis, atau menulis. Pasti entar juga ada manfaatnya. Semangat!!!  

Komentar

Postingan Populer